Ada yang menarik dari dimensi keruangan. Banyangkan semua objek di ruang muka bumi ini menempati satu koordinat yang spesifik dan unik, dengan beragam faktor ruang yang menyertainya? Juga dengan beragam gejala dan fenomena yang muncul pada ruang muka bumi tersebut. Pertanyaannya, seberapa penting dimensi ruang (spatial approach) dalam mempengaruhi perilaku hidup manusia?
Satu objek, baik fisik (physical) maupun manusia (human), dalam ruang muka bumi tidak bisa lepas dan pasti akan berkaitan dengan objek objek lain. Bahkan interaksi antar objek bisa terjadi, misalnya tempat tinggal (rumah) seseorang menempati alamat tertentu, dengan ciri fisik tertentu, berada pada ketinggial tertentu, berapada pada kemiringan lereng tertentu, berada pada formasi geologi tertentu, memiliki jenis tanah dan unsur penyesun tanah yang tertentu pula, maka secara fisik akan didapati akibat dari pada faktor faktor fisik tersebut.
Misalnya, ruma tinggal yang berada pada ketinggian 1000 mdpl, maka memiliki suhu yang relatif rendah, dan cenderung memiliki curah hujan lebih tinggi. Namun juga bisa rawan longsor, jika menempati kemiringan lereng yang curam, bahkan pada ciri fisik dengan geologi berdekatan dengan formasi patahan (horst atau graben) maka potensial mengalami tingkat kegempaan yang tinggi.
Demikian kira-kira contoh dari pada objek ruang muka bumi, dengan ciri fisik tertentu, akan memiliki akibat-akibat, yang secara alamiah berlaku dalam fenomena alam lingkungan manusia. Itu baru contoh dimensi keruangan yang bersifat fisik dan dampaknya pada kondisi fisik wilayah.
Bagaimana dengan objek human dalam ruang muka bumi? Tentu akan lebih dinamis dengan karakter dan keragaman ciri, yang lebih kompleks. Namun tetap, dengan pendekatan keruangan, objek fisik, objek manusia (human), bahkan interaksi antara fisik dan manusia juga bisa dijelaskan dan diterangkan.